Seringkali saya dengar pernyataan orang-orang yang ngakunya pengen menurunkan berat badan tentang keluhan-keluhan menghindari godaan makanan enak (kalori tinggi dan prosi besar) dan cemilan-cemilan.
"Paling susah menghindari godaan ngemil, gimana dong?",
"Kalau lagi stress bawaannya pengen ngemil!",
and so on...DOH!
Logikanya, menurunkan berat badan adalah kalori masuk lebih kecil dari kalori yang dikeluarkan (Outtake>Intake). kalori masuk berarti dari makanan & minuman yang kita konsumsi, kalori yang dikeluarkan adalah energi yang kita gunakan keseharian dalam beraktifitas (bukan cuma olah raga doang kok ;-)).
Jadi...kadang kalaupun ngemil, selama memang masih dibawah energi yang kita keluarkan sebenarnya untuk berat badan tidak ada masalah. Hanya saja...perlu diperhatikan beberapa hal :
1. Apakah makanan yang dikonsumsi tergolong bernutrisi?
Lho walau tidak mempengaruhi berat badan tapi cemilan yang masuk kategori kalori tingkat tinggi dan sering dikonsumsi berpotensi mengakibatkan penyakit tingkat tinggi! Nah lho
2. Apakah kita bisa 'menghitung' dan meyakini bahwa cemilan kita itu porsinya lebih sedikit dari energi yang kita buang?
Mungkin bisa dikira-kira, "Ah 2 buauh roti unyil ini aman kok saya cemil sore-sore gini, toh tadi abis keliling mall to mall", lha..iya kalau 'cuma' itu, bagaimana dengan porsi sarapan, makan siang dan malamnya? sudah diperhitungkan juga belum?
jadi..sebenarnya soal ngemil sih 'boleh-boleh saja, perhatikan :
1. jenis cemilan : lebih baik cemilan jenis sehat, kaya gizi, berserat
2. Porsi : biar 'boleh' ngemil tapi bukan berarti nyemil berlebihan, cukup untuk
meredam bunyi gendang dalam perut alias kriyukan.
3. Kondisi perut : memang harus di isi karena lapar atau cuma 'kepengen' atau
'tergoda'? Mendeteksinya, coba minum air putih dulu, siapa tau cuma haus. kalau
masih berbunyi juga perutnya berarti memang harus di isi, ngemil deh tapi
perhatikan poin-poin diatas yah!
4. Aktifitas tinggi : Ingat soal outtake & intake energy, kalau memang lagi
aktifitas tinggi, butuh energi lebih dari ngemil masih 'diperbolehkan', tapi
sekali lagi perhatikan poin-poin sebelumnya diatas.
5. Niat : kalau masih tergoda ngemil juga, padahal tidak lapar, kembali ke niat
awal, masih berniat menurunkan berat badan atau tidak? kalau masih dan bukan
sekedar angan-angan, ya SKIP ngemilnya atau cuma gagal maning-gagal maning :p.
6. Jangan Stock : Godaan biasanya karena ada penyebabnya, ada di depan mata, berasa
deh tuh cemilan-cemilan menari-nari minta disentuh. kalau bukan type yang bisa
menolak godaan, ya jangan sediakan cemilan (tinggi kalori).
7. Sibukkan Diri : jika kita sibuk biasanya tak ada waktu untuk tergoda ngemil,
tapi juga jangan sampai jadi lupa makan ;-).
8. Reward : Eh tapi manusiawi lho ingin makan ini-itu, jadi terlalu ketat juga sama
diri sendiri, sesekali makan atau ngemil favorit kita masih aman asal BUKAN
rutinitas (tiap saat ngemil yah kapan langsingnya?). Sesekali ingin makan es
krim ( I love it too kok ;)) bisa dijadikan dessert di jam makan siang, solusinya
biar masih tidak mengganggu schedule diet, jadikan es krim pengganti dessert
buah. Atau sore hari ingin ngemiil kue jajanan pasar, boleh deh (sesekali lho),
kalau bisa pilih yang porsinya kecil-sedang. Pokoknya pintar-pintar kita deh.
Jadi...masih ragu bisa menurunkan berat badan?
Salam Diet
JeungRirieYour diet motivator
3 komentar:
selamat siang mba ririe. kenalkan saya intan dari majalah Prevention, majalah gaya hidup sehat dari Kompas Gramedia. Mba, saya tertarik sekali untuk memuat salah satu dieters yang berhasil mba bantu sehingga sukses menurunkan berat badannya. Semoga mba bersedia membantu.. untuk selanjutnya bs hubungi ke e-mail saya di intansari@gramedia-majalah.com... saya sangat menanti kabar dari mba ya...
trima kasih sebelumnya..
okk
artikel yang bagus gan,,
nice info,,
meskipun dalam keadaan diet,,
cemilan tidak masalah,,
tapi tetap ikuti tips-tipsnya,,
thns ya,,
Post a Comment