YOU ARE WHAT YOU THINK!Jika kamu rasa kamu
bisa, maka kamu pasti BISA, dan...
jika kamu pikir kamu
tidak akan bisa, maka kamu akan GAGAL!
Pilihan mana? Pasti pernyataan pertama kan?
Bukan bermaksud narsis tapi sekedar berbagi, bahwa jika kita yakin maka Insya Allah mimpi bisa jadi nyata, asal berusaha, berdoa, tawakal dan ikhlas.
Dulu menjadi langsing, sukses menurunkan berat badan hanya-lah mimpi bagi saya. Dan jika saja saya tidak berkeyakinan, mungkin sampai saat ini itu semua masih mimpi semata. Tapi Alhamdulillah, berbagai dukungan secara pribadi (dari diri sendiri) dan eksternal, saya bisa mencapai apa yang dulu cuma MIMPI, dan sekarang menjadi NYATA! Walau harus melalui berbagai proses dan waktu yang tidak sebentar.
Sebenarnya jika saja saya lebih komit dan disiplin, menurunkan 30 kg tidak perlu bertahun-tahun, 1,5 tahun rasanya cukup jika saya menjalankan metode sehat seperti saat ini. Syukur alhamdulillah saat ini saya bisa mencapai target berat idaman 47 kg.;-)
Saya memang membutuhkan waktu bertahun-tahun karena banyak masa jeda, males, tidak konsisten, akhirnya naik-turun, dan malah jadi tidak sehat karena jalan yang ditempuh juga kurang tepat walau saya juga tidak sampai ekstrem menggunakan obat-obatan.
Untungnya semenjak awal tahun 2010 ketika berat badan saya sempat mentog di angka 54 kg dan naik kembal di pertengahan bulan January karena pulang berlibur bersama keluarga dari Padang-Pekan baru menjadi 56 kg, saya jadi tersadar kembali. Agak syok, maka berbekal pengalaman, wawasan baca-baca buku diet dan majalah dan
sharing bersama kakak saya (Rika) yang juga memulai program diet-nya, mulai bulan itu juga kami fokus pada program diet yang mungkin konvensional tapi sehat dan TERBUKTI!
Saat ini Alhamdulillah saya bisa mencapai target bulan May 47 kg, dan kakak saya sendiri sukses hampir turun 10 kg hingga menjadi 47 kg. Sesungguhnya saya masih ingin menurunkan lagi sampai 2 kg-an, menjadi 46 kg karena tulang saya termasuk besar, namun teman-teman banyak yang mulai komplain dan menganggap saya kekurusan. Apalagi saya berniat hamil. Hehehe...tapi dasar bandel tetap saja masih pengen turun lagi sedikit. Yah paling tidak sekarang tinggal memeprtahankan saja.
Sebenarnya tidak sulit, caranya hanya rutin berolah raga, atur pola makan secara cerdas tanpa menyiksa diri dan disiplin. Tanpa itu semua usaha akan sia-sia. Mungkin tidak akan percaya, bahwa walau diet, saya masih bisa sarapan favorit saya roti gandum dan scappucino (lebih sering susucino, susu low fat dicampur kopi), saya masih bisa mencicipi kue coklat asal tidak berlebihan), dan makan 3 kali sehari. Intinya hanya pintar-pintar me=manage in dan out, apa makanan yang masuk dan aktifitas apa yang membakarnya. Berikut detail kunci-kunci sukses kami.
OLAH RAGA? Boleh berbagga hati bahwa saya tak perlu menjadi member pusat kebugaran mahal, cukup jogging rutin 4-5 kali/minggu. Walau tidak salah juga bergabung di gym guna mendapat teknik olah raga yang lebih tepat dari instrukturnya dan dianjurkan bagi pemula asal komit.
POLA MAKAN? Saya tetap makan 3 kali sehari tapi dengan kualitas makanan yang sehat. Apalagi kalau sarapan, saya smangat sekalimenikmayi roti gandum 1 tangkup dengan selai kacang 1 sdt. Jika bosan saya ganti bubur kacang hijau dengan gu;a & santau rendah lemak.
SAYUR & BUAH-BUAHAN! Perbanyak makan sayuran dan buah-buhan bai dalam bentuk asli atau di blender jus. Baik di konsumsi ketika perut keroncongan melanda. Favorit saya Apel & Pepaya. Kadang saya jus dengan Pok Coy yang memiliki rasa manis. Saya usahakan tiap makan utama ada sayurnya.
AIR PUTIH
is a must, terutama bagi yang sulit buang air besar (Oups pengakuan dirikah?hehehe). Benar itu soal minimal 8 gelas/hari. Air putih sebagai indikasi ketika godaan di jam ngemil, benarkah kita lapar atau hanya haus saja? Jadi ketika merasa lapar padahal belum jam makan, coba minum air putih dulu, jangan-jangan itu hasus bukan lapar.
NGEMIL? Siapa bilang tidak boleh ngemil? Sekalilagi intinya diet secara cerdas! Makan jenis-jenis yang sehat dan tidak berlebih. Walau crackers flat atau biskuit rendah lemak diperbolehkan, namun saya lebih memilih ngemil yoghurt dengan buah-buahan atau buauh saja.
MAKAN MALAM! Siapa bilang harus melewatkan makan malam? Tetap harus di isi dengan aturan yaitu biasanya tidak melebihi porsi makan siang, atau lauk tanpa nasi (sayur jangan lupa ya), atau ckup sayur dan buah-buahan saja.
COMPLIMENT DAY! Saya dan kakak saya menyebut hari sabtu (malah kadang-kadang plus hari minggu atau "curi-curi" hari tambahan di week day) sebagai
compliment day atau hari hadiah setelah katakanlah berjuang dengan makanan enak namun "berbahaya". Jadi hari libur itu kami "bebaskan" diri kami menikmati makanan favorit yang porsi dan kadar nutrisinya agak diluar kebiasaan hari-hari kami. Jadi kami bia puas menikmati Blueberry muffin dan cappucino/latte-nya Starbucks yang juara! Kadang iseng menikmati frozen yoghurt di sore harinya. Tapi tetap siang hari kami lebih memilih yang sehat sejenis makanan Jepang tapi porsinya bisa bar-bar dan membuat bingung pelayannya.(Sungguh kami selalu kalap jika makan siang berjenis jepang :D). Jadi masih bisa memanjakan diri dengan makan enak kan? Asik nggak tuh?
Eh walau SatFREEday (begitu nick name untuk hari bebas di hari sabtu) harus tetap olah raga agar lemak yang masuk bisa tetap terbakar bukan menumpuk.
Jika kita yang ngaku pengen menurunkan berat badan "menganut" konsep konvensional tapi sehat tersebut, percaya deh 1 minggu sudah kelhatan hasilnya. Tubuh lebih fit, sehat dan berbonus berat badan turun.
TERBUKTI pada saya dan kakak saya!
Saya tahun 2002 dengan berat tergemuk 78 kgSaya saat ini dengan berat 47 kgSaya dan kakak saya (Rika, 57 kg) akhir tahun 2009Saya dan Kakak saya Rika (47 kg) di bulan Maret 2010
So...kalau kami bisa,
KAMU juga pasti BISA!Kami bukan pakar, hanya cewek-cewek yang kebetulan "sukses" dan ingin berbagi bahwa menurunkan berat badan bukanlah sesuatu yang MUSTAHIL!
Asal niat, disiplin dan SABAR! ;-)If you need a friend to share or discuss, monggo hubungi di e-mail ririebachtiar@yahoo.com or my twitter @jeungririe.
Selamat mencoba!
Wassalam
Jeung Ririe